Menjawab Kemajuan Ilmu dan Teknologi, FKM UNIMUS Perbarui Kurikulum Baru

Kegiatan workshop pengembangan kurikulum yang dirancang tiga hari dan dimulai pada hari Sabtu (28/5/2022) tersebut bertempat di Kampus FKM UNIMUS Gedung Laboratorium Kesehatan Terpadu lantai 4. Sesi pertama acara yang digelar secara luring ini dimulai dengan paparan arah pengembangan kurikulum oleh dekan FKM UNIMUS oleh Dr. Sayono, SKM, M.Kes(Epid), dan dilanjutkan uraian pengembangan kurikulum nasional dan implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka oleh Dr. Besral, SKM, M.Sc., Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat Indonesia (AIPTKMI), dan dipandu Didik Sumanto, SKM, M.Kes(Epid) sebagai moderator.

Dalam sambutan pembukaan, Dr. Sayono, SKM, M.Kes(Epid) menyampaikan, “Pembaruan kurikulum harus dilakukan secara periodik menyesuaikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta mengantisipasi kebutuhan kompetensi lulusan dalam periode lima tahun ke depan”. Lebih lanjut, Sayono menjelaskan bahwa pengembangan kurikulum di FKM Unimus diarahkan pada penguatan inovasi dan penerapan teknologi kesehatan masyarakat.

Sementara itu, Dr, Besral menguraikan tentang tahapan perumusan revisi kurikulum nasional serta implementasi program MBKM di dalamnya. “Ada dua disain penerapan MBKM dalam kurikulum S1 Kesehatan Masyarakat, yaitu dalam matakuliah praktik lapangan atau pada mata kuliah peminatan, dimana masing-masing ada plus-minusnya. Hal terpenting adalah memilih program yang benar-benar mendukung kompetensi lulusan“, ujar Dr. Besral dalam paparannya.

Kegiatan workshop tersebut juga melibatkan Organisasi Profesi (OP) IAKMI, PAEI, PPPKMI, PAKKI, dan praktisi dari berbagai  institusi seperti Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Kota Semarang, Kabupaten Semarang, dan Kabupaten Demak, serta beberapa puskesmas, Balai Kesehatan Masyarakat, Rumah Sakit, BKKBN, Balai Keselamatan Kerja, perusahaan (PT. Nestlé Indonesia), alumni, dan perwakilan mahasiswa dan organisasi kemahasiswaan.

Pada sesi 2, Ketua Prodi S1 Kesehatan Masyarakat, Dr. Ir. Rahayu Astuti, M.Kes yang dipandu Dr. Ratih Sari Wardani, M.Kes sebagai moderator, memaparkan  rincian kurikulum S1 Kesehatan Masyarakat yang tengah berjalan. “Kurikulum yang dikembangkan tahun 2015 dan diperbarui 2019 ini telah mengantarkan Prodi S1 Kesehatan Masyarakat Unimus meraih akreditasi A, namun Ketika dihadapkan pada implementasi MBKM terdapat kendala yang mendasar sehingga diperlukan rancangan baru yang lebih adaptative“ papar Rahayu Astuti. Sesi ini dilanjutkan dengan diskusi dan identifikasi berbagai masukan dari berbagai stakeholders. Secara mendasar, masukan dapat diklasifikasikan menjadi dua hal penting, yaitu penguatan pengalaman lapangan dan softskill, terutama komunikasi dan attitude.

Kegiatan tahap kedua difokuskan pada perumusan profil lulusan, kebutuhan bahan kajian, identifikasi mata kuliah, perumusan capaian pembelajaran, dan pengembangan rencana pembelajaran semester. Upaya adaptasi MBKM perlu diwujudkan dalam perumusan konsep, matriks substansi, dan rubrik penilaian MBKM, baik program mandiri maupun hibah Dikti.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments